Saya yakin bahwa masih banyak para kontraktor ataupun supplier alat distribusi tegangan listrik yang belum mengerti apa itu STRAIN ROD, dan apa perbedaan dengan isolator tarik yang piringan (Disc Suspension).
Design
Isolator tarik jenis piringan (Disc) adalah jenis isolator tarik yang paling lama di produksi. Bisa di bilang generasi paling tua untuk isolator tarik. Sedangkan isolator Strain Rod adalah isolator tarik yang merupakan generasi baru. Mulai di pasarkan di indonesia mungkin sekitar tahun 80 an (Please pembaca koreksi kalau keliru). Perbedaan dari segi design, untuk strain rod hampir sama dengan isolator tumpu pin Post, dimana jarak antara kedua ujungnya agak panjang (Long rod), sedangkan isolator disc suspension jarak kedua ujungnya sangat dekat, sehingga akan memudahkan terjadinya tegangan tembus.
Mechanical
Disebabkan karena design bodynya yang kuat (solid core), maka strain rod secara mechanical lebih kuat dibanding disc suspension, hal ini bisa di test dengan tension breaking test.
Electrical
Untuk tegangan 20 KV, isolator strain rod cukup menggunakan 1 buah, sedangkan bila menggunakan disc suspension, akan perlu 2 buah, jadi masing masing buah tahanannya sebesar 10 KV.
dengan design body yang panjang ini, kelebihan dari strain rod di bandingkan dengan disc suspension adalah tidak akan ada tegangan tembus (No Body Puncture), sedangkan untuk type piringan masih tetap ada kemungkinan tegangan tembus.
Secara pemasangan juga menggunakan strain rod jauh lebih efesien, karena mudah untuk di pegangn dan di sambungkan ke traves dan kabel listrik.
Kelemahan dari Isolator strain rod di banding disc suspension, bila retak atau rusak maka harus di ganti 1 unit, sedangkan bila disc suspension yang rusak, maka hanya perlu di ganti yang rusak itu, tidak perlu mengganti semuanya, sehingga lebih murah. Strain rod juga di design hanya untuk 20 KV, sedang tipe disc suspension bisa untuk 10 KV.